TEMPO Interaktif, LUMAJANG
-Produk sayur dan buah dari Indonesia berpeluang mendominasi pasar di
Singapura menggantikan dominasi produk buah dan sayur dari Thailand. Hal
ini dikarenakan bencana banjir yang terjadi di Thailand hingga
mengganggu produk pertanian mereka.
Menteri
Pertanian, Suswono, mengatakan, peluang Indonesia untuk menggantikan
dominasi Thailand di pasar buah dan sayur di Singapura sangat terbuka
dengan situasi banjir yang terjadi di Thailan saat ini. "Pasar kita
disana masih 10 persen. Ini peluang yang sangat baik," katanya di
Lumajang.
Dia menambahkan, Singapura saat ini sangat
membuka diri untuk pasar buah dan sayur. "Artinya kalau sudah siap,
importir di Singapura akan datang dan melihat bagimana praktek good
agricultural practising yang diterapkan," katanya.
Ketika sudah dipercaya semisal, produk yang dihasilkan tidak mengandung
zat yang berbahaya, kata Suswono, ereka siap untuk menerima. "Banyak
produk Jawa Tengah dan Jawa Timur seperti sayur yang sudah diekspor ke
banyak negara. Tidak hanya Singapura saja tetapi juga Jepang dan cina,"
katanya.
Karena itu, produk yang potensial ini tidak
seharusnya tidak hanya diasarkan di dalam negeri saja. Tetapi, kata
ida, juga harus dipikirkan pasar luar negeri. Dan peluang tersebut,
tambah Suswono, sangat terbuka. "Apalagi di tahun 2015, harus siap
menyongsong pasar tunggal Asean," jelasnya.
Hanya, kata dia, problem yang masih dihadapi para petani adalah soal
teknologinya. "Banyak produk unggulan pertanian tidak dikelola dengan
dengan teknologi yang bagus sehingga masih kalah bersaing," katanya.
Karena
itu, untuk mengahadapi situasi kedepan atau tiga tahun mendatang ini,
petani harus terus memperbaiki kualitas. "Grade, sortir, serta packaging
har8us terus ditingkatkan agar bisa meningkatkan nilai tambah,"
katanya.
Hal ini terutama juga persoalan penggunaan
zat-zat berbahaya yang berpotensi ditolak masuk oleh pasar. "Pasar-pasar
luar negeri memperketat produk pangan yang masuk," katanya.
Karena itu, mau tidak mau, petani harus menyesuaikan dengan keinginan
konsumen. "Tidak kemudian apa yang diproduksi langung dipasarkan.
Produksi harus sesuai dengan kebutuhan pasar," katanya.
Kementerian
Pertanian akan terus melakukan pembinaan. Begitu pula dengan Dinas
Pertanian setempat. Suswono juga mengatakan, setiap daerah pasti
mempunyai produk unggulan termasuk salah satunya produk hortikultura.
"Seperti di Senduro ini ada produk pisang yang cukup potensial yakni
Pisang Mas Kirana," kata dia.
Para petaninya juga
sudah bisa menerapkan good agricultural practising. "Produk seperti ini
orientasinya adalah ekspor," katanya.
Dia
berharap model kemitraan yang dibangun di Lumajang oleh BUMN bekerjasama
dengan petani bisa diterapkan BUMN yang lain. "Saya harap pembinaan
terutama dari dinas terkait terutama kepala kepala daerah untuk
mengingatkan kepada patani kalau terikat kontrak dengan mitra pasar maka
harus menjaga kualitas produknya. Selain itu juga dijaga komitmennya,"
katanya.
DAVID PRIYASIDHARTA
sumber : Tempo 4 november 2011, www.yahoo.com .
Kamis, 10 November 2011
Jumat, 28 Oktober 2011
Wisata Budaya Taman Pintar Yogyakarta
Taman Pintar adalah tempat wisata untuk anak-anak Yogya
ataupun anak-anak Indonesia agar tumbuh ketertarikan untuk belajar dan
kreatif dalam bidang sains dan teknologi. berlokasi di jalan P.
Senopati, Yogyakarta.
Di taman pintar ini pengunjung tidak saja hanya bisa melihat berbagai
jenis sains yang diperagakan, melainkan mereka juga dapat menikmati,
mencoba dan beratraksi. Mereka dapat “bermain” dengan alat peraga sains
yang tersedia sehingga dapat merasakan bagaimana sains itu.Di Indonesia,
wahana semacam ini diawali dengan berdirinya pusat peragaan (PP) Iptek
yang berlokasi di Taman Mini Indonesia Indah. Dari sinilah mulai
berkembang science center yang lainnya di Indonesia selang puluhan tahun kemudian.
Science center yang disebut Taman Pintar
ini dibangun oleh gabungan swasta dan pemerintah provinsi DI Yogyakarta
yang pembangunannya dimulai sejak Mei 2006 dan diresmikan pemakaiannya
oleh dua menteri yakni Menristek Kusmayanto Kadiman dan Mendiknas
Bambang Sudibyo pada 9 Juni 2007.
Semua peragaan iptek tidak hanya dapat dilihat saja, akan tetapi juga
bisa disentuh dan dicoba-coba oleh pengunjung. Sehingga taman pintar
ini akan merangsang rasa ingin tahu, menumbuhkan kesadaran akan
pentingnya iptek, memancing kreatifitas dan meningkatkan gairah belajar
mata ajaran ilmu-ilmu dasar seperti matematika, fisika, kimia dan
biologi.
Motto Taman Pintar nampak sederhana yakni tiga-N
“Niteni, Nirokake, Nambahi”, sesungguhnya memiliki kedalaman filosofinya
Ki Hadjar Dewantara. Dalam konteks masa kini, filosofi itu ada
konsekwensinya dengan proses transfer teknologi yang mengacu pada konsep
three-A yaitu “Adopt, Adapt, Advance”.
Disebut Taman Pintar karena di kawasan ini siswa
mulai pra sekolah sampai SLTA bisa dengan leluasa memperdalam
pemahamannya soal materi pelajaran yang diterima di sekolah dan
berekreasi.
Pendekatan untuk menyampaikan ilmu pengetahuan eksakta dan teknologi
dilakukan melalui berbagai media dengan tujuan meningkatkan apresiasi
terhadap ilmu pengetahuan dan teknologi. Secara garis besar materi isi
Taman Pintar terbagi menurut kelompok usia dan penekanan materi. Menurut
kelompok usia terbagi atas usia tingkat pra sekolah hingga taman kanak –
kanak dan sekolah dasar hingga sekolah menengah, sedangkan menurut
penekanan materi diwujudkan dalam interaksi antara pengunjung dengan
materi yang disampaikan melalui anjungan yang ada.
Salah satu dari sejumlah permainan yang disediakan di Taman Pintar, adalah Permainan Air yang memperkenalkan bagaimana terjadinya pelangi.
Permainan yang tidak kalah menariknya, adalah Parabola Berbisik.
Masing-masing anak berdiri di depan parabola yang jaraknya sekitar 15
meter, kemudian mereka berbisik. Nah temannya yang jauh dari parabola
itu nanti akan mendengar. Itu namanya konvort rambatan pantulan
gelombang suara, jadi melalui media udara.juga tersedia permainan Pipa Gaung.
Konsep gaung, anak-anak bisa berisi atau bicara dari ujung-ujung pipa.
Suara itu bisa merambat melalui pipa bisa dipantulkan sehingga bisa
terdengar di ujung satunya. Pipanya di pendam.Selain itu yang paling
banyak disukai anak-anak itu Gendang, dinding
berdendang, dinding ini menjelaskan kalau luas kecilnya permukaannya itu
menentukan tinggi rendahnya nada. Misalnya permukaannya kecil berarti
nada yang dihasilkan itu kecil. Jadi anak bisa belajar sendiri berbagai
pengetahuan yang selama ini hanya mereka peroleh dalam bentuk teori.Sejak
terjadinya ledakan perkembangan sains sekitar tahun 90-an, terutama
Teknologi Informasi, pada gilirannya telah menghantarkan peradaban
manusia menuju era tanpa batas. Perkembangan sains ini adalah sesuatu
yang patut disyukuri dan tentunya menjanjikan kemudahan-kemudahan bagi
perbaikan kualitas hidup manusia.’
Menghadapi realitas perkembangan
dunia semacam itu, dan wujud kepedulian terhadap pendidikan, maka
Pemerintah Kota Yogyakarta menggagas sebuah ide untuk Pembangunan “Taman
Pintar”.
Disebut “Taman Pintar”, karena di kawasan ini nantinya para siswa,
mulai pra sekolah sampai sekolah menengah bisa dengan leluasa
memperdalam pemahaman soal materi-materi pelajaran yang telah diterima
di sekolah dan sekaligus berekreasi.
Dengan Target Pembangunan Taman Pintar adalah memperkenalkan science
kepada siswa mulai dari dini, harapan lebih luas kreatifitas anak didik
terus diasah, sehingga bangsa Indonesia tidak hanya menjadi sasaran
eksploitasi pasar teknologi belaka, tetapi juga berusaha untuk dapat
menciptakan teknologi sendiri.
Bangunan Taman Pintar ini dibangun di eks kawasan Shopping Center,
dengan pertimbangan tetap adanya keterkaitan yang erat antara Taman
Pintar dengan fungsi dan kegiatan bangunan yang ada di sekitarnya,
seperti Taman Budaya, Benteng Vredeburg, Societiet Militer dan Gedung
Agung.
Relokasi area mulai dilakukan pada tahun 2004, dilanjutkan dengan
tahapan pembangunan Tahap I adalah Playground dan Gedung PAUD Barat
serta PAUD Timur, yang diresmikan dalam Soft Opening I tanggal 20 Mei
2006 oleh Mendiknas, Bambang Soedibyo.
Pembangunan Tahap II adalah Gedung Oval lantai I dan II serta Gedung
Kotak lantai I, yang diresmikan dalam Soft Opening II tanggal 9 Juni
2007 oleh Mendiknas, Bambang Soedibyo dan Menristek, Kusmayanto Kadiman,
serta dihadiri oleh Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X.
Pembangunan Tahap III adalah Gedung Kotak lantai II dan III, Tapak
Presiden dan Gedung Memorabilia.Dengan selesainya tahapan pembangunan,
Grand Opening Taman Pintar dilaksanakan pada tanggal 16 Desember 2008
yang diresmikan oleh Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono.
Merupakan penyederhanaan bentuk dari FIREWORKS (Kembang Api)
Maknanya:
- Kembang api adalah simbolisasi dari intelegensi dan imajinasi.
- Dalam Bahasa JAWA, kembang api menggambarkan MLETHIK = PINTAR = PADHANG MAK BYAAR = PINTAR.
- KEMBANG API merupakan sesuatu yang menyenangkan, MENGHIBUR, sesuai dengan VISI TAMAN PINTAR sebagai wahana ekspresi, apresiasi dan kreasi sains dalam suasana yang menyenangkan.
- Gambar LOGO yang muncul ke luar mengandung makna OUTWARD LOOKING, selalu melihat ke luar untuk terus belajar mengikuti dinamika perubahan di luar dirinya.
- Gambar LOGO tampak seperti matahari mengandung makna menyinari sepanjang masa.
Jari jemari kembang api melambangkan KESELARASAN antara INTELEGENSI dan SOCIAL LIFE, diharapkan pengguna Taman Pintar mempunyai IQ, SQ, dan EQ. - Efek PERSPEKTIF adalah simbolisasi “sesuatu yang tinggi”, CITA-CITA,
pengharapan bahwa Taman Pintar akan membantu generasi muda Indonesia,
khususnya Yogyakarta dalam meraih cita-citanya.
Miring ke kanan sebagai visualisasi pergerakan ke arah yang lebih baik. - Warna gabungan HIJAU – BIRU melambangkan PERTUMBUHAN TAK TERBATAS.
Maskot Taman Pintar adalah burung hantu bernama Tepi.Burung Hantu adalah spesies burung yang banyak melakukan aktivitas di malam hari dengan kepekaan yang dimilikinya ia mempelajari alam sekitar dengan merasakan semua kejadian alam yang ada di sekelilingnya.
Maknanya:
- Nama TEPI merupakan akronim dari Taman Pintar.
- Burung Hantu sebagai lambang ilmu pengetahuan mampu mewakili fungsi Taman Pintar sebagai wahana apresiasi, ekspresi dan kreasi sains bagi para pelajar di Kota Yogyakarta.
- Sayap yang mengepak terbuka, simbol untuk menyambut semua pelajar untuk berproses di Taman Pintar.
- Mata yang membelalak lebar mencerminkan semangat untuk belajar yang tidak mengenal lelah.
- Blangkon sebagai identitas lokal Taman Pintar yang berada di Kota Yogyakarta
- Tas sebagai salah satu atribut yang identik dengan pelajar .
- Model eksekusi dengan ilustrasi menampilkan kesan muda, dinamis serta penuh fantasi.
- Warna coklat melambangkan kehangatan dari proses apresiasi dan ekspresi sains di Taman Pintar
sumber : http://fairuzelsaid.wordpress.com/2009/11/13/235/
Kesenian Kuda Lumping
Kuda lumping juga disebut jaran kepang atau jathilan adalah tarian tradisional Jawa menampilkan sekelompok prajurit tengah menunggang kuda. Tarian ini menggunakan kuda yang terbuat dari bambu
yang di anyam dan dipotong menyerupai bentuk kuda. Anyaman kuda ini
dihias dengan cat dan kain beraneka warna. Tarian kuda lumping biasanya
hanya menampilkan adegan prajurit berkuda, akan tetapi beberapa
penampilan kuda lumping juga menyuguhkan atraksi kesurupan, kekebalan, dan kekuatan magis, seperti atraksi memakan beling dan kekebalan tubuh terhadap deraan pecut. Jaran Kepang merupakan bagian dari pagelaran tari reog. Meskipun tarian ini berasal dari Jawa, Indonesia, tarian ini juga diwariskan oleh kaum Jawa yang menetap di Sumatera Utara dan di beberapa daerah di luar Indonesia seperti di Malaysia.
Kuda lumping adalah seni tari yang dimainkan dengan properti berupa
kuda tiruan, yang terbuat dari anyaman bambu atau kepang. Tidak satupun
catatan sejarah mampu menjelaskan asal mula tarian ini, hanya riwayat
verbal yang diturunkan dari satu generasi ke generasi berikutnya.
Sejarah
Konon, tari kuda lumping merupakan bentuk apresiasi dan dukungan rakyat jelata terhadap pasukan berkuda Pangeran Diponegoro
dalam menghadapi penjajah Belanda. Ada pula versi yang menyebutkan,
bahwa tari kuda lumping menggambarkan kisah perjuangan Raden Patah, yang
dibantu oleh Sunan Kalijaga, melawan penjajah Belanda. Versi lain
menyebutkan bahwa, tarian ini mengisahkan tentang latihan perang pasukan
Mataram yang dipimpin Sultan Hamengku Buwono I, Raja Mataram, untuk menghadapi pasukan Belanda.
Terlepas dari asal usul dan nilai historisnya, tari kuda lumping
merefleksikan semangat heroisme dan aspek kemiliteran sebuah pasukan
berkuda atau kavaleri. Hal ini terlihat dari gerakan-gerakan ritmis,
dinamis, dan agresif, melalui kibasan anyaman bambu, menirukan gerakan
layaknya seekor kuda di tengah peperangan.
Seringkali dalam pertunjukan tari kuda lumping, juga menampilkan
atraksi yang mempertontonkan kekuatan supranatural berbau magis, seperti
atraksi mengunyah kaca, menyayat lengan dengan golok, membakar diri,
berjalan di atas pecahan kaca, dan lain-lain. Mungkin, atraksi ini
merefleksikan kekuatan supranatural yang pada zaman dahulu berkembang di
lingkungan Kerajaan Jawa, dan merupakan aspek non militer yang
dipergunakan untuk melawan pasukan Belanda.
Variasi Lokal
Di Jawa Timur, seni ini akrab dengan masyarakat di beberapa daerah,
seperti Malang, Nganjuk, Tulungagung, dan daerah-daerah lainnya. Tari
ini biasanya ditampilkan pada event-event tertentu, seperti menyambut
tamu kehormatan, dan sebagai ucapan syukur, atas hajat yang dikabulkan
oleh Yang Maha Kuasa.
Dalam pementasanya, tidak diperlukan suatu koreografi khusus, serta
perlengkapan peralatan gamelan seperti halnya Karawitan. Gamelan untuk
mengiringi tari kuda lumping cukup sederhana, hanya terdiri dari
Kendang, Kenong, Gong, dan Slompret, yaitu seruling dengan bunyi
melengking. Sajak-sajak yang dibawakan dalam mengiringi tarian, biasanya
berisikan himbauan agar manusia senantiasa melakukan perbuatan baik dan
selalu ingat pada Sang Pencipta.
Selain mengandung unsur hiburan dan religi, kesenian tradisional kuda
lumping ini seringkali juga mengandung unsur ritual. Karena sebelum
pagelaran dimulai, biasanya seorang pawang hujan akan melakukan ritual,
untuk mempertahankan cuaca agar tetap cerah mengingat pertunjukan
biasanya dilakukan di lapangan terbuka.
Pagelaran Tari Kuda Lumping
Dalam setiap pagelarannya, tari kuda lumping ini menghadirkan 4
fragmen tarian yaitu 2 kali tari Buto Lawas, tari Senterewe, dan tari
Begon Putri.
Pada fragmen Buto Lawas, biasanya ditarikan oleh para pria saja dan
terdiri dari 4 sampai 6 orang penari. Beberapa penari muda menunggangi
kuda anyaman bambu dan menari mengikuti alunan musik. Pada bagian
inilah, para penari Buto Lawas dapat mengalami kesurupan atau kerasukan
roh halus. Para penonton pun tidak luput dari fenomena kerasukan ini.
Banyak warga sekitar yang menyaksikan pagelaran menjadi kesurupan dan
ikut menari bersama para penari. Dalam keadaan tidak sadar, mereka terus
menari dengan gerakan enerjik dan terlihat kompak dengan para penari
lainnya.
Untuk memulihkan kesadaran para penari dan penonton yang kerasukan,
dalam setiap pagelaran selalu hadir para datuk, yaitu orang yang
memiliki kemampuan supranatural yang kehadirannya dapat dikenali melalui
baju serba hitam yang dikenakannya. Para datuk ini akan memberikan
penawar hingga kesadaran para penari maupun penonton kembali pulih.
Pada fragmen selanjutnya, penari pria dan wanita bergabung membawakan tari senterewe.
Pada fragmen terakhir, dengan gerakan-gerakan yang lebih santai, enam
orang wanita membawakan tari Begon Putri, yang merupakan tarian penutup
dari seluruh rangkaian atraksi tari kuda lumping.
Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Kuda_lumping
Batik Kayu Warisan Budaya
Kerajinan adalah salah satu keunggulan daya tarik wisata
yang mampu mendukung Yogyakarta sebagai kota pariwisata . Berbagai
sumber potensi mengangkat citra kota yogyakarta , salah satunya adalah
sentra kerajinan , dengan berbagai macam kerajinan yang ada di kota
yogyakarta , maka pantaslah bahwa kota yogyakarta mendapat julukan
sebagai kota kerajinan.
Berbagai barang kerajinan tumbuh dengan pesat di kota yogyakarta.
Barang kerajinan yang mereka hasilkan ada yang di jual untuk wilayah
domestik , maupun mancanegara. Di dukung dengan banyaknya sumber bahan
baku dan keterampilan yang dimiliki , baik dari pengrajin bersekala
besar maupun pengrajin dalam skala kecil , berusaha menawarkan produk
terbaiknya pada konsumen , sehingga muncul persaingan antar mereka. Aneka macam kerajinan
yang ada di kota yogyakarta semakin tumbuh dan berkembang sesuai dengan
permintaan pasar . Seperti halnya kerajinan batik, yang sekarang ini
dikembangkan bukan hanya pada media kain, melainkan pada media kayu.
Dusun Krebet terletak cukup jauh dari kota, dengan jalan yang tidak
terlalu besar dan menanjak, karena daerah ini terletak didaerah
pegunungan. Perjalanan dari kota Yogyakarta memakan waktu -/+ 30 menit
dengan jarak tempuh sekitar 15 km. Untuk masuk ke daerah ini tidak sulit
karena jalannya sudah diaspal dengan baik. Batik kayu merupakan warisan budaya Yogyakarta.
Pelopor pengrajin Batik Kayu di Dusun Krebet adalaha Sanggar Peni yang
didirikan oleh bapak Kemiskidi pada tahun 1988 yang dibantu oleh
teman-teman dan juga kerabatnya.
Membatik diatas kayu sudah menjadi kepiawaian masyarakat Yogyakarta
tepatnya di Dusun krebet. Batik kayu yang mereka hasilkan juga sangat
beragam, mulai dari topeng, miniature binatang, miniature furniture
dan pernak-pernik hiasan lainya dengan dihiasi berbagai motif yang
sangat cantik dan menarik. Proses pembuatanya juga hampir sama dengan
membatik diatas kain, hanya saja medianya diganti menjadi kayu.
Jenis kayu yang digunakan juga sangat beragam dengan hasil yang
berbeda juga. Biasanya kayu yang sering digunakan sebagai bahan dasar
adalah kayu lunak seperti sengon, pule dan mahoni, karena hasil yang
didapatkan lebih bagus dan warnanya lebih indah daripada memakai bahan dasar kayu
yang keras seperti kayu jati. Kayu yang mereka gunakan juga hasil dari
hutan atau kebun dari daerah mereka sendiri, sehingga biaya produksi
yang mereka keluarkan juga bisa mereka pangkas untuk keperluan lainya.
Cara pembuatan Batik Kayu juga masih menggunakan metode tradisional
dengan alat-alat tradisional juga, sehingga hasil yang didapatkan sangat
naturalis dan sangat khas. Alat modern yang mereka gunakan hanya alat
pemotong kayu dan alat penghalus kayu. Desain dibuat sendiri oleh
pengerajin dan terdapat ratusan desain. Desain utama dari batik media
kayu ini adalah : Jlereng dan Kawang, serta desain Kembang, yang
motifnya divariasi atau di gabung-gabungkan. Motif khas Yogyakarta ialah
Jlereng dan Kawang, namun motif lainnya juga muncul dari kreasi
pengrajin sendiri maupun motif yang disesuaikan dengan permintaan pasar.
Untuk kerajinan batik kayu tersebut bahan bakunya di datangkan dari
daerah Banyumas berupa kerajinan bambu seperti produk keranjang dan
tirai , untuk daerah grebak , secang Magelang seperti botol dan tongkat
kayu , sedangkan dari Bantul produknya berupa mangkok dan barang-barang
bubut dan dari Wonosari patung berupa hewan-hewan . Untuk proses
membatik di awali dari pembuatan desain batik pada bahan bakunya .
Setelah proses desain pada bahan baku kayu dengan menggunakan pensil
kemudian menuju ke proses pembatikan menggunakan bahan baku malam.
Dalam penggunannya malam tersebut harus dalam keadaan cair. Caranya
dengan cara memanaskannya dalam wajan kecil atau biasa di sebut canting
di atas kompor kecil . Untuk proses pewarnaan batik kayu ini , bahan
yang digunakan adalah zat warna Naptol dan zat warna indogosol . Pada
saat proses pewarnaan
dengan mengunakan zat naptol tidak boleh terkena sinar matahari secara
langsung karena warna menjadi pudar , sebaliknya zat warna indogosol
membutuhkan sinar matahari untuk menimbulkan warnanya , kemudian untuk
menetapkan warnanya mengunakan larutan HCL dengan cara di celupkan ,
pemberian warna pada batik kayu ini tergantung pada beberapa kombinasi
warna yang diinginkan.
Untuk proses selanjutnya dilakukan pengeringan dengan di jemur
ditempat terbuka . kemudian dilanjutkan dalam proses pelorotan malam ,
yang mengunakan cairan HCL , soda kostik , TRO atau turkish red oil dan
soda Abu untuk menguatkan warna . bati kayu tersebut di cuci mengunakan
air tawar , sampai benar-benar bersih dari kotoran-kotoran dan larutan
HCL , yang selanjutnya di jemur kering angin .
finisihing pada kerajinan batik
kayu , mengunakan bahan aqua laker . sedangkan untuk bahan yang
fungsional seperti mangkok , piring atau sendok mengunakan bahan khusus
yang aman untuk kesehatan. Hasil kerajinan batik kayu ini , untuk
barang-barang yang memerlukan tambahan aksesoris , seperti figura atau
patung-patung dilengkapi dengan aksesoris kaca
atau cincin untuk mempercantik batik kayu tersebut. Kemudian kerajinan
itu dikemas dalam kardus , yang sebelumya diberi kertas rumput sebagai
pelindung agar aman dari gesekan , saat pengiriman barang . Harga barang
kerajinan batik kayu ini cukup berfariatif , mulai dari empat ribu
rupiah sampai kisaran dua ratus ribu rupiah.
Pemasaran
Batik Kayu dusun Krebet wilayah pemasaranya juga tidak hanya dalam negri saja seperti Bali, Bandung, Jakarta dan kota-kota lainya, namun pemasaranya juga sampai ke luar negeri seperti Asia, Eropa, bahkan Arab Saudi. Dengan begitu tidak menjadi kendala untuk memasarkan hasil batik mereka karena sudah bisa diterima oleh masyarakat global dan mereka juga sudah mempunyai pelanggan tetap para kolektor benda-benda seni.
Batik Kayu dusun Krebet wilayah pemasaranya juga tidak hanya dalam negri saja seperti Bali, Bandung, Jakarta dan kota-kota lainya, namun pemasaranya juga sampai ke luar negeri seperti Asia, Eropa, bahkan Arab Saudi. Dengan begitu tidak menjadi kendala untuk memasarkan hasil batik mereka karena sudah bisa diterima oleh masyarakat global dan mereka juga sudah mempunyai pelanggan tetap para kolektor benda-benda seni.
Adapun teknik pemasaranya, selain membuka toko (showroom) di dusun
Krebet, sanggar Sri Rejeki juga pernah mengikuti pameran di Bali, Pekan
Raya Jakarta, hingga Bantul Expo. Hasil produksinya jarang terserap
pasar lokal. Karena sistem harga pada pasar lokal sudah tidak sehat,
misalnya di Malioboro, persaingan bukan terjadi pada segmen “kualitas
barang”, akan tetapi pada faktor “harga”, sehingga harga produk
kerajinan makin lama makin terpuruk.
Untuk pasar lokal, Sanggar Sri Rejeki hanya memproduksi jika ada yang
memesan, seperti dari Bali, Jakarta, Bandung dan batam. Sedangkan untuk
ekspor, produk batik buatan Dewala ini sudah masuk ke Australia,
Amerika, Jepang, Belanda melalui perusahaan trading, sedangkan untuk
Kanada melalui seorang turis yang datang sendiri ke workshop Sri Rejeki,
yang kemudian memesan dan menjualnya di Kanada.
Ada juga pengrajin yang menerapkan Pemasaran hasil kerajinan batik
kayu ini dengan sistem konsinyasi atau menitipkan barang pada
counter-counter di mall-mall di daerah Yogyakarta , untuk pengembangan
pemasaranya sudah sampai manca negara , itu terbukti dengan adanya buyer
tetap yang sudah menembus pasar internasional , meliputi negara Jepang , Spanyol , Amerika dan beberapa negara Asia.
Kemasyarakatan dan Perekonomian
Batik kayu sudah menjadi icon tersendiri dusun krebet, disini banyak berdiri sanggar atau galeri batik dengan berbagai karakteristik dan ciri khas yang berbeda satu sama lain. Contohnya seperti Sanggar Peni milik bapak Kemiskidi dan Sanggar Punokawan milik bapak Anton wahono. Hasil batik yang mereka hasilkan akan sangat berbeda, baik motif maupun bentuk-bentuknya. Batik kayu juga sudah menjadi tulang punggung perekonomian masyarakat di Dusun Krebet, sebagian besar dari mereka hidup menggantungkan diri dari kerajinan Batik Kayu.
Batik kayu sudah menjadi icon tersendiri dusun krebet, disini banyak berdiri sanggar atau galeri batik dengan berbagai karakteristik dan ciri khas yang berbeda satu sama lain. Contohnya seperti Sanggar Peni milik bapak Kemiskidi dan Sanggar Punokawan milik bapak Anton wahono. Hasil batik yang mereka hasilkan akan sangat berbeda, baik motif maupun bentuk-bentuknya. Batik kayu juga sudah menjadi tulang punggung perekonomian masyarakat di Dusun Krebet, sebagian besar dari mereka hidup menggantungkan diri dari kerajinan Batik Kayu.
Menurut bapak Kemiskidi pemilik sanggar Peni, omzet Batik Kayu
perbulan mencapai puluhan bahkan ratusan juta rupiah, hal ini jelas
sangat membantu perekonomian masyarakat setempat, karena sebagian besar
pekerja dan pengrajin berasal dari dusun itu sendiri. Sebagian dari
mereka mulai belajar membatik sejak kecil, sehingga kebanyakan dari
masyarakat setempat memilih untuk membatik daripada melanjutkan
pendidikan yang lebih tinggi, karena hasilnya juga sangat bisa membantu
perekonomian.
sumber gambar : www.andreasrio.com
Pasar Sayur di Yogyakarta
Yogyakarta, 14/7 (SIGAP) - Harga sebagian sayuran di Pasar Induk Buah
dan Sayuran, Giwangan, Kota Yogyakarta, Kamis cenderung stabil
dibandingkan dengan beberapa hari sebelumnya.
Salah seorang pedagang sayuran di Pasar Induk Buah dan Sayuran, Giwangan, Tukinem mengatakan saat ini harga sebagian sayuran masih belum ada perubahan, atau masih sama dengan harga beberapa hari lalu.
Sementara itu, pasokan ke para pedagang lancar. Stok sayuran di pedagang eceran jumlahnya mencukupi, sedangkan jumlah pembeli normal, seperti biasanya.
Tukinem menyebutkan harga sawi putih masih Rp2.00 per kilogram, sawi hijau Rp2.500 per kilogram, dan kubis Rp3.000 per klogram.
Sedangkan harga tomat ukuran sedang Rp6.000 per kilogram, dan ukuran kecil Rp5.000 per kilogram.
Harga wortel ukuran sedang masih Rp4.500 per kilogram, dan buncis Rp5.000 per kilogram. Brokoli kualitas sedang harganya turun dari Rp10.000 menjadi Rp8.000 per kilogram.
Sedangkan kentang ukuran besar harganya masih Rp9.000 per kilogram, dan kentang kecil menjadi Rp8.000 per kilogram Daun kemangi harganya Rp1.000 per ikat, bayam Rp1.000, dan kangkung Rp1.000, serta kembang kol Rp9.000 per kilogram. Harga itu masih sama seperti beberapa hari lalu.
Pedagang lain di pasar setempat, Tumirah mengatakan harga cabai rawit merah justru terus turun, dari semula Rp14.000 menjadi Rp11.000 per kilogram, cabai merah keriting Rp6.000 per kilogram, dan cabai hijau keriting Rp4.500 per kilogram.
Kemudian harga cabai rawit hijau Rp4.000 per kilogram, dan cabai merah besar turun dari Rp8.000 menjadi Rp5.000 per kilogram. (ant)
Salah seorang pedagang sayuran di Pasar Induk Buah dan Sayuran, Giwangan, Tukinem mengatakan saat ini harga sebagian sayuran masih belum ada perubahan, atau masih sama dengan harga beberapa hari lalu.
Sementara itu, pasokan ke para pedagang lancar. Stok sayuran di pedagang eceran jumlahnya mencukupi, sedangkan jumlah pembeli normal, seperti biasanya.
Tukinem menyebutkan harga sawi putih masih Rp2.00 per kilogram, sawi hijau Rp2.500 per kilogram, dan kubis Rp3.000 per klogram.
Sedangkan harga tomat ukuran sedang Rp6.000 per kilogram, dan ukuran kecil Rp5.000 per kilogram.
Harga wortel ukuran sedang masih Rp4.500 per kilogram, dan buncis Rp5.000 per kilogram. Brokoli kualitas sedang harganya turun dari Rp10.000 menjadi Rp8.000 per kilogram.
Sedangkan kentang ukuran besar harganya masih Rp9.000 per kilogram, dan kentang kecil menjadi Rp8.000 per kilogram Daun kemangi harganya Rp1.000 per ikat, bayam Rp1.000, dan kangkung Rp1.000, serta kembang kol Rp9.000 per kilogram. Harga itu masih sama seperti beberapa hari lalu.
Pedagang lain di pasar setempat, Tumirah mengatakan harga cabai rawit merah justru terus turun, dari semula Rp14.000 menjadi Rp11.000 per kilogram, cabai merah keriting Rp6.000 per kilogram, dan cabai hijau keriting Rp4.500 per kilogram.
Kemudian harga cabai rawit hijau Rp4.000 per kilogram, dan cabai merah besar turun dari Rp8.000 menjadi Rp5.000 per kilogram. (ant)
Sepeda Motor Pertama Di Dunia (1885)
Sepeda Motor Pertama dirancang dan dibangun oleh penemu Jerman Gottlieb
Daimler dan Wilhelm Maybach di Bad Cannstatt (Stuttgart) pada tahun
1885. Pada dasarnya adalah sebuah sepeda motor, meskipun disebut
penemunya dengan Reitwagen ( "naik mobil"). Itu juga merupakan kendaraan
pertama yang bertenaga minyak.
Kamera Digital Pertama Di Dunia (1975)
Pada Desember 1975, Kodak insinyur Steve Sasson menciptakan sesuatu yang
akan merevolusi fotografi: kamera digital pertama di dunia. Itu adalah
seukuran pemanggang roti, dan menangkap gambar hitam dan putih pada
resolusi 100 × 100 - atau 0,01 megapixels dalam terminologi pemasaran.
Gambar yang disimpan pada pita kaset, mengambil 23 detik untuk menulis.
Kamera menggunakan ADC dari Motorola, lensa dari kamera film Kodak, dan
sebuah chip CCD dari Fairchild Semiconductor - teknologi yang sama
dengan kamera digital yang masih digunakan hari ini. Untuk pemutaran
gambar, sebuah komputer khusus dan tape pembaca (digambarkan di bawah)
dibangun, keluaran gambar yang kasar pada TV standar. Butuh lebih 23
detik untuk membaca setiap gambar dari kaset.
Monster - Paramore
VERSE 1:
Em G5 A5
You were my conscience, so silent now you're like water
Em G5 A5
And we started drowning, not like we'd sink any farther
Em G5 A5
But I let my heart go, it's somewhere down at the bottom
Em G5 A5 (Em Em)
But I'll get a new one and come back for the hope that you've stolen
CHORUS:
C5
I'll stop the whole world,
E5 D5 C5
I'll stop the whole world from turning into a monster
E5 D5
eating us alive
C5 G5 G/F#
Don't you ever wonder how we survive
C5 D5 Em
Well now that you're gone, the world is ours
[ Tab from: http://www.guitaretab.com/p/paramore/279777.html ]
VERSE 2:
Em G5 A5
I'm only human, I've got a skeleton in me
Em G5 A5
but I'm not the villain despite what you're always preaching
Em G5 A5
Call me a traitor, I'm just collecting your victims
Em G5 A5 (Em Em)
And they're getting stronger I hear them calling.
CHORUS:
C5
I'll stop the whole world,
E5 D5 C5
I'll stop the whole world from turning into a monster
E5 D5
eating us alive
C5 G5 G/F#
Don't you ever wonder how we survive
C5 D5 Em
Well now that you're gone, the world is ours
PRE BRIDGE: Em G5 D5 A5 C5 X2
BRIDGE (C PART):
A5 B5 C5 G G/F#
Will you find straight disillusions, well I like the tension
A5 B5 C5
And not always knowing the answers
C5
You're gonna lose it
D5 (Em Em)
You're gonna lose it
CHORUS:
C5
I'll stop the whole world,
E5 D5 C5
I'll stop the whole world from turning into a monster
E5 D5
eating us alive
C5 G5 G/F#
Don't you ever wonder how we survive
C5 D5 Em
Well now that you're gone, the world is ours
CHORUS:
C5
I'll stop the whole world,
E5 D5 C5
I'll stop the whole world from turning into a monster
E5 D5
eating us alive
C5 G5 G/F#
Don't you ever wonder how we survive
C5 D5 Em
Well now that you're gone, the world is ours
So Far Away - Avenged Sevenfold
Em Never been for anything Em Never chained but never free G D I lied to heal the broken love Bm C With all that it could Em Live the life so endlessly Em Saw beyond what others see G D I tried to heal your broken heart Bm C With all that I could C Will you stay D Will you stay away forever? Em G How do I live without the ones I love? Am Em D Time still turns the pages of the book, it's burnt Em G Facing times always on my mind Am C D I have so much to say but you're so far away Em Means a war of futures hold Em Foolish lies of grown and old G D And seems we're so invincible Bm C The truth is so cold Em A final song, a last request Em A perfect chapter laid to rest G D Now and then I try to find Bm C The place in my mind C Where you can stay? D You can stay awake forever! Em G How do I live without the ones I love? Am Em D Time still turns the pages of the book, it's burnt Em G Facing times always on my mind Am C D I have so much to say but you're so far away E Sleep tight C I'm not on pray Am Em The ones that we love are here with me E Lay away C A place for me D 'Cause as soon as I'm done C I'll be on my way D To live eternally (solo) E C Am Em E C D C D Em G How do I live without the ones I love? Am Em D Time still turns the pages of the book, it's burnt Em G Facing times always on my mind Am And the light you let remains C D But it so hard to stay Am C D Em And I have so much to say and you're so far away (solo- 3:30 2x) Em D Am G D/F# Em D C (solo) Em D Am G D/F# Em D C (2x) Em D C Em I love you D You were ready Am G D/F# Em D C The pain stroke in dark spines Em But I see you D An it lets me Am G D/F# Em D C Your pain is gone on hands of time Em D C Em D C So far away (And I need you to know) Em D C Em D C So far away (And I need you to need you to know) Avenged Sevenfold rocks!
Langganan:
Postingan (Atom)